Ek. PEMBANGUNAN - MODUL VII

Mari ramai-ramai lihat di ... PERPUSTAKAAN

MODUL 7: Pendapatan Per Kapita Sebagai Indikator Tingkat Kesejahteraan

Kegiatan Belajar 1: Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi
 

Rangkuman
Pendapatan nasional merupakan jumlah keseluruhan nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia adalah satu tahun kalender. Sedang pendapatan per kapita merupakan keseluruhan pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk. Ada tiga metode perhitungan pendapatan nasional. Ketiga metode tersebut adalah metode produksi, pendapatan dan pengeluaran. Idealnya dengan menggunakan ketiga metode tersebut mendapatkan hasil yang sama. Dengan metode produksi, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan untuk seluruh lapisan masyarakat selama periode waktu tertentu. Agar tidak terjadi pencatatan ganda dalam penggunaan metode ini hendaknya yang dijumlahkan adalah nilai tambahnya. Dengan metode pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang dihasilkan karena penggunaan faktor-faktor produksi. Sedang dengan metode pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang di lakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pengertian pendapatan perlu dibedakan antara pendapatan nasional menurut harga yang berlaku dan pendapatan nasional riil. Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku merupakan pendapatan nasional yang dihitung menurut harga-harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan pendapatan nasional riil merupakan pendapatan nasional yang dihitung berdasarkan harga tetap. Dari data pendapatan nasional riil dari tahun ke tahun, dapatlah dihitung laju pertumbuhan ekonomi.
Beberapa manfaat perhitungan dan analisis dari pendapatan nasional dan pendapatan per kapita adalah: untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara, untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara membandingkan tingkat kemakmuran antar negara, sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan, dan dasar penentu kemanfaatan hubungan luar negeri.

Kegiatan Belajar 2: Kelemahan Pendapatan Per Kapita sebagai Indikator Tingkat Kesejahteraan
 

Rangkuman
Pendapatan per kapita sering kali digunakan sebagai indikator tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat pembangunan ekonomi suatu negara. Namun demikian, dalam menggunakan pendapatan per kapita sebagai indeks tingkat kesejahteraan kita harus hati-hati, karena meskipun pendapatan per kapita jelas dapat menunjukkan kinerja suatu perekonomian, namun itu bukanlah pengukur tingkat kesejahteraan yang memuaskan.
Ada beberapa kelemahan pendapatan per kapita sebagai pengukur tingkat kesejahteraan. Beberapa kelemahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelemahan yang bersifat umum dan kelemahan yang bersifat metodologis. Oleh karena adanya beberapa kelemahan maka agar pendapatan per kapita tetap dapat digunakan sebagai pengukur tingkat kesejahteraan masyarakat diperlukan upaya-upaya penyempurnaan.
Dalam usaha penyempurnaan indeks tingkat kesejahteraan, Backerman membedakan berbagai penyelidikan ke dalam tiga golongan: Golongan pertama, berusaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua atau beberapa negara dengan memperbaiki cara-cara yang dilaksanakan dalam perhitungan pendapatan nasional biasa. Golongan kedua, adalah usaha untuk membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang dibandingkan dengan mempertimbangkan perbedaan tingkat harga di setiap negara. Golongan ketiga, adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter (non-monetary indicators).

Daftar Pustaka
  • Ace Partadihadja. Perhitungan Pendapatan Nasional. Jakarta: LP3ES.
  • Badan Pusat Statistik. (2005). Pendapatan Nasional Indonesia (National Income of Indonesia 2001-2004). Jakarta: BPS.
  • Badan Pusat Statistik. (2005). Statistik Indonesia 2004. Jakarta: BPS.
  • Irawan dan M. Suparmoko. (2002). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE.
  • Lincoln Arsyad. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.
  • Mankiw, N. Gregory. (2003). Teori Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
  • Masykur Wiratmo. (1992). Ekonomi Pembangunan, Ikhtisar Teori, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: MW Mandala.
  • Meier, Geraid M, and Baldwin, Robert E. (1957). Economic Development, Theory, History and Policy. New York: John Willey & Sons Inc.
  • Moelyarto Tjokrowinoto, dan Andreas Budi Purnomo Brojonegoro. (1989). Ekonomi Lingkungan Suatu Pengantar. Yogyakarta: BPFE.
  • Sadono Sukimo. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan Bina Grafika.
  • Todaro, Michel P. (1983). Economic Development in the Third World. Oxford University Press, Dar es Salaam.
  • Todaro, Michel P. (2004). Ekonomi Pembangunan Di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Comments

Popular posts from this blog

Ek. PEMBANGUNAN - MODUL VIII

Pengertian dan Manfaat SIM, Sistem Informasi Manajemen

PUNCTUATION